Sabtu, 18 Desember 2010

TERBANGLAH MANTAN KEKASIHKU

Hari ini, kulepaskan kau dari hatiku
Bebaslah terbang, kepakkan sayapmu
Kuharap kau tiada kembali lagi
Menawan separuh jiwaku yang telah remuk
Oleh cakar cemburu

Hari ini, kulepaskan kau dari hatiku. Yah, aku sudah melepaskanmu dengan sadarnya. Tidak, aku tidak akan menangisi keputusan ini. Aku pasrahkan dan aku bebaskan hati kita masing-masing. Pergilah, aku tak apa. Selamat bersenang-senang, mantan orang yang kusayang.
Hari ini, kulepaskan kau dari hatiku. Jangan tanya perasaan yang tengah kurasakan. Aku menjerit-jerit menangis, namun aku harus dan harus me-lepas-mu. Melepasmu, ini lebih baik dari pada aku harus menahan sakit yang teramat perih, tersiksa, terkurung, layu dan musnah. Aku hidup dengan cinta dan aku tak mau musnah hanya karena keegoisan cintamu, maaf aku masih ingin hidup demi dan dengan cinta.
“Pergilah dari hadapanku,” kataku.
Jujur aku sempat ragu pada mulut-mulut di luar sana. Namun bibir-bibir manis di rumahmu tak bisa ku bilang sedang mencoba membohongiku. Suara-suara yang keluar dari mulut manis keluargamu itu adalah kenyataan yang sedang kuhadapi. Aku masih ingat betul, terngiang entah akan sampai kapan, kuingat ketika mama qm bercerita semuanya. Tentang dia, lelaki itu, kekasihmu. Remuk benar-benar remuk dadaku mendengar juga menerima kenyataan didepan mata. Tubuhku lemas, mungkin kau tak percaya tapi itu kenyataannya. Mama qm, mama yang kusayang dan juga menyayangiku membuka semua keburukanmu.
Ah pahit benar pil yang kutelan. Andai kau mau mengetahui, ketahuilah kau yang kusayang.
Semakin hari, semakin banyak saja mulut-mulut yang singgah di telingaku. Sakit, perih dan aku hampir musnah. Maaf kata ini lagi-lagi kuucapkan, aku hanya mau melampiaskan semuanya, bagaimana aku saat itu.
Tiadakah kau ingat kisah kita dulu? Tega nian kau menyakitiku, hanya demi dia, lelaki yang belum tentu juga mampu mendampingimu. Ah, percuma aku berucap demikian. Biarlah, tak usah kuungkit lagi.
Hari ini kulepaskan kau dari hatiku. Silahkan kau bebas tertawa, berkelana dari satu hati ke yang lain. Pergilah, mantan kekasihku. Aku tak akan jadi bebanmu lagi, pergilah jauh dari hidupku.
Kenapa kau enggan untuk pergi jauh dari hadapku?
Ya sudah, biarkan aku yang pergi. Aku tidak muak dan aku tak akan membencimu. Aku tetap memaafkanmu, semoga kau tahu itu. Tapi sekali lagi maaf, aku tak mungkin kembali sekalipun kau tawarkan samudra biru padaku.
Hari ini, kulepaskan kau dari hatiku, senyum bibirku senyum keikhlasan. Aku telah relakan engkau. Semoga ini yang terindah dari-Nya. Aku akan tutup sementara hatiku hingga suatu hari nanti tiba sang putri mengetuknya kembali, persis sepertimu yang dulu.
Kulempar jauh-jauh kunci itu, entah siapa yang kan menemukan dan membukanya. Hatiku satu penuh dengan cinta, maaf kau harus menyingkir, aku takut virusmu akan melukai hatiku lagi dan lagi.
Aku bebas lepas mengepakkan sayap hendak mengarungi cakrawala baru. Pergilah. Aku telah rela. Hari ini, kulepaskan kau dari hatiku, mantan orang yang kusayang. Bibirku kelu untuk mengucap namamu.

Yogyakarta 05 Desember 2010
Untuk engkau, mantan kekasihku Miss.L

Tidak ada komentar:

Posting Komentar