Rabu, 22 Desember 2010

PANTAI SEPANJANG


Sepanjang jalan kenangan kita selalu bergandeng tangan. Sepanjang jalan kenangan kita……(sing/red).
Opst. Ini bukan audisi nyanyi yah, ini audisi nulis? Okelah kalau begitu. Kisahku ini adalah mengenai sesosok Sepanjang.
Sepanjang? Apakah itu?
Gunungkidul, disana akan disuguhkan bermacam-macam keindahaan alam yang eksotik seperti diriku contohnya. Wee, narsis dikit. Keindahaan alam pantai yang menjulang dari timur ke barat, selatan ke utara, mulai dari Krakal, Baron, Sundak, Kukup, Wediombo, Siung juga tentunya Sepanjang dan juga pantai yang lain yang sebegitu banyaknya.
Dari sekian banyak pantai beberapa memiliki kenangan tersendiri di hatiku, apalagi Sepanjang. Pantai yang luas, hamparan pasir putih yang mengkilat, ombak yang tenang, semilir angin yang menyejukkan, pas buat berduaan. Lho…lho…promosi dikit.
Sepanjang, pantai yang banyak memberikan kenangan. Sedikit kisah yang tak akan pernah terlupakan antara aku dan Pantai Sepanjang. Saat itu aku masih kelas XI SMA, Saat SMA banyak kegiatan yang kuikuti. Selain sebagai OSIS, anggota Takmir, PBB (Pasukan Baris Berbaris), aku juga seorang Dewan Ambalan. Aku salah satu dari anggota Dewan Ambalan yang ditunjuk sekolah untuk selalu aktif dalam kegiatan kepramukaan. Mulai acara pramuka setiap Kamis, acara jurid malam, acara bakti sosial, acara hacking setahun sekali, juga acara kemah yang juga setahun sekali setiap akhir tahun pelajaran.
Saat itu sekolah berencana mengadakan acara hacking. Kita para Ambalan ditugaskan untuk mencari lokasi yang cocok untuk acara tersebut. Lokasi yang bisa ditempuh dengan alternatif jalan hutan setapak. Maka aku dan Ambalan lain mulai mengadakan survey, memilih lokasi mana yang akan dipakai. Pilihan utama adalah pantai.
Pantai. Ya, hampir setiap tujuan hacking selalu pantai. Tentunya pantai yang agak sepi pengunjung. Kalau Baron, Krakal, Kukup itu biasanya ramai pengunjung jadi gak dilirik sama anggota Ambalan. Setelah diskusi lama akhirnya pilihan hati jatuh pada Sepanjang. Sepanjang saat itu belum ramai seperti sekarang, masih sepi pengunjung. Ada pengunjung tapi tak seramai Baron. Ketenangan Sepanjang menarik kami untuk memilihnnya, dengan harapan mampu mengadakan outbond disana.
 Dari awal survey sampai berakhir acara selalu saja ada kendala yang akan mengingatkan pada namanya Sepanjang. Survey melewati jalan setapak sambil membuat rute kira-kira mana yang cocok. Survey dilakukan tidak hanya sekali dua kali namun hampir empat kali. Kadang cuaca juga tak menentu, ujan panas. Tapi justru itu yang mendekatkan anggota Ambalan satu dan lainnya. Menembus pohon-pohon di hutan beberapa lama akhirnya sampai juga di bibir pantai. Indahnya pantai Sepanjang dilihat dari dataran tinggi.
Sepanjang, oh Sepanjang
Kau akan senantiasa kukenang
Dalam memori usang
Kau kan terpajang
Halah, malah berpuisi ria.
Sampai di Sepanjang melepas lelah sejenak, setelah muter-muter cari rute yang kira-kira mungkin mudah untuk ditempuh tak memerlukan jarak yang panjang, yang penting banyak tantangannya. Menginjakkan kaki di pantai Sepanjang membuat suasana tersendiri dalam hati. Rasa capek hilang sudah ketika membenamkan diri di air pantai. Cuaca pun begitu bersahabat tak terasa panas, juga tak ada mendung, hanya awan putih yang menutupi terik sengat mentari.
Di pinggiran pantai banyak ibu-ibu sedang berburu rumput laut dan hewan-hewan laut yang enak dimakan. Aku tidak tahu apa nama hewan itu,bentuknya berduri tajam dan berwarna hitam. Katanya hewan itu enak dimakan mentah-mentah, temanku ada yang mencobanya kayaknya enak, aku pun bermaksud mencoba oh ternyata amis. Huek.
Sore hari setelah semua persiapan siap kita semua pulang. Menunggu hari nanti tiba kegiatan hacking. Berselang dua hari acara hacking pun berjalan. Saat ini posisi kami para Ambalan adalah posisi seorang senior yang mengharuskan yuniornya patuh. Hem, paling suka nih acara kayak ginian. Bisa memerintah seenak hati dan bakalan dilakuin deh. Tapi karena aku orang baik (muji diri sendiri) gak bakalan menggunakan kekuasaan semena-mena. Kasihan juga anak orang ibaratnya di perantauan kukerjain.
Lagi-lagi Sepanjang oh Sepanjang penuh kenangan. Satu hal lagi yang tak akan pernah terlupakan bahkan masih sering kami bicarakan sampai saat ini adalah Sepanjang memberikan hukuman padaku dan Ambalan yang lain. Nah lho, kok bisa? Menurut atasan kami, alias pembimbing pramuka, kami para Ambalan ini dianggap kurang becus dalam memimpin kegiatan hari itu. Kami para Ambalan hanya dipandang sosok yang maunya hanya ingin bersenang-senang di pantai bukannya hacking. Haduh, padahal cuma kesalahan satu teman semua kena imbasnya. Ya begitulan namanya juga organisasi semua nanggung.
Pokoknya hari itu sepanjang sebagai saksi bahwa telah terjadi kekerasan. Seumur-umur aku belum pernah mengalami hukuman fisik yang seberat itu. Bahkan di Pasukan Baris Berbaris saja aku tak pernah sekalipun kena hukuman. Namun ternyata di Sepanjang semua beda, aku harus mengalaminya. Pasir putih Sepanjang dan ombak yang tenang sebagai saksi bahwa aku pernah berguling-guling di atas pasir putih tersebut. Aku kena hukuman push up, aku harus melakukan push up dengan menahan tubuh gendutku. Oh menyiksa.
Tidak hanya itu saja, Sepanjang juga menyaksikan bagaimana seorang aku diharuskan berjalan jongkok. Walau gak dari ujung ke ujung tapi namanya jalan jongkok terasa teramat susah. Aku tak sanggup tapi aku juga tidak boleh mengeluh. Semua harus tunduk pada yang diatas. Sebenarnya salah apa? Salah siapa? Aku sendiri gak tahu yang kutahu teman ada yang melakukan kesalahan dan semua harus menanggungnya.
Berapa hukuman dan berapa yang sukses kulakukan? Dengan berat hati aku harus melakukan semuanya, walau aku sadari hukuman yang paling sukses adalah jumping jap. Jumping jap memang semua juga bisa melakukannya, gampang tinggal loncat-loncat sambil tangannya tepuk di atas kepala. Tapi kalau melakukannya di depan umum dan itu adalah hukuman? Malu juga nglakuinnya.
Sepanjang oh Sepanjang, kenangan yang memalukan tapi juga unik buatku. Kalau orang datang kesana biasanya untuk bersenang-senang, bermain bersama air, melakukan tazabur alam atau sekedar penelitian tapi beda dengan aku. Aku awalnya niatnya memang hacking eh yang ada malah memakan hukuman. Duh nasib, kenapa seperti ini?
Namun ternyata Sepanjang tetap memberikan pelajaran yang berharga padaku dan teman-teman. Bukan hanya hukuman yang makin mendewasakan, hukuman juga mengajarkan untuk selalu tanggung jawab dan tidak lalai tugas. Sejak saat itu Sepanjang juga mengajarkan untuk menyayangi sesama dan belajar untuk tidak manja, karena kita kembali ke alam.
Kalau mengingat kata pantai Sepanjang pasti ingatan ini akan kembali pada kisah lalu tersebut. Sering sekali jika lagi ngumpul bareng teman yang sama-sama kena hukuman saat itu maka akan kembali membahasnya.
“Kapan bisa kena hukuman lagi di Serpanjang?”
“Udah ah tobat, aku udah gak mau lagi.”
“Kapan-kapan ke Sepanjang lagi yuk, main. Sepanjang makin keren lho.”
Dan masih banyak bahasan yang lain tentang Sepanjang, membahas Sepanjang sudah barang tentu tak akan pernah ada habisnya. Siapa saja bisa menciptakan kenangan tersendiri bersama pantai Sepanjang.
Sepanjang dengan hamparan pasir putih dan ombak yang tenang suasana yang sangat nyaman untuk berlibur. Sepanjang, tempat yang benar-benar tak akan mudah terlupakan. Mungkin sama dengan pantai-pantai yang lain tapi Sepanjang telah memberikan kenangan tersendiri dalam ingatanku. Persahabatan yang akan sulit untuk terulang kembali, hanya akan hidup dalam ingatan. Kalaupun kembali terulang tak akan sama persis. Oh, Sepanjang kenanganku bersama indahnya masa menjalani hukuman.
Sepanjang jalan kenangan kita selalu bergandeng tangan. Sepanjang jalan kenangan kita……halah nyanyi lagi. Yang benar Sepanjang pantai kenangan, kita menerima hukuman. Sepanjang pantai kenangan…..Sepanjang pantai kita buat kenangan bersama kawan.
*****
Yogyakarta, Desember 22.2010
Rendy Andromeda
Teruntuk Dewan Ambalan angkatanku dan Pantai Sepanjang


Tidak ada komentar:

Posting Komentar