Jumat, 24 Desember 2010

KADO BUAT GIUK

Sayang itu bisa tumbuh
Walau hanya lewat bayangan
Lewat suara angin
Bunga cinta itu mulai mekar, menampakkan warna indahnya
Menghembuskan aroma wanginya

Malam. Bilamana malam datang, kau coba membangunkanku dari bunga tidurku. Aku merasa baru semenit yang lalu menutup SMS dengan ucapan, “Met bobok, mimpi indah. Jangan lupa berdoa.” Kukirim SMS itu ke numbermu dan mencoba terlelap berharap menemukan sosokmu dalam mimpi panjangku. Dan ternyata kau membangunkanku di jam berikutnya. Aku menemukan sosokmu bukan dalam mimpi tapi dalam kata yang kau kirimkan lewat hape kita.
Perasaan ini, entah hanya rasaku atau hanya rasa sekejap saja. Atau malah engkau pun merasakannya? Aku tak banyak berharap. Yang pasti ada rasa yang lain dalam hatiku sejak kau mulai bertanya ini itu padaku. Biarlah aku rada GR oleh sikapmu. Malam kita bercerita ke sana kemari, sambil bercanda ria. Di tiap hari pun demikian adanya. Kau, banyak mengingatkan aku tentang arti hidup. Tentang indahnya hidup. Apa kau juga mengajarkan aku sayang? Mungkin, dan memang mungkin IYA.
Sejak perkenalan kita yang tak terduga dan di tempat yang tak terduga pula sebelumnya, aku mulai menaruh perhatian lebih untukmu. Dimana kita kenal dulu? Aku yakin kamu pun masih ingat tempat perkenalan kita. Mungkin banyak orang yang tak akan percaya, atau malah sebaliknya mereka percaya dan meniru gaya kita. Ah, biarkan saja itukan hak mereka. Boleh aku bilang perkenalan kita memang terasa unik, dan bagiku tak akan terlupakan. Lalu dimana tempat itu? Ya, di Facebook. Kita kenalan lewat chating. Chating itulah yang mendekatkan kita. Dunia maya. Dunia maya yang belakangan banyak digandrungi para konsumennya baik dari anak kecil sampai kakek nenek sekalipun.
Aku sudah lupa kapan tepatnya kita kenalan tapi aku merasa baru beberapa bulan yang lalu. Apa kamu masih ingat? Tanggal berapa? Bulan apa?
Bulan Oktober 2010, itu yang masih kuingat.
Kapan kita kenalan, tanggal 1 Oktober 2010. Tapi kejadian apa yang mem-per-ke-nal-kan dan mendekatkan kita sampai detik ini, aku masih ingat dengan jelas. Saat itu malam hari, aku yang hobby facebook mencoba untuk melihat status teman-teman. Akhirnya Aku lihat fecebook Kamu, dan kita saling lebih akrab karena kekonyolan dan keisengan kamu di facebook sebenarnya aku tidak ada niat comment di status kamu, tapi rasa penasaran mendorong Aku buat ikut menuliskan kalimat yang unik di status Kamu, dan yang tak pernah Aku lupakan kejadian dimana malam itu waktu kita fecebook, kamu minta aku menemanimu chating, karena nenek kamu sedang sakit, tapi semua itu Cuma akal-akalanmu semata untuk lebih dekat denganku, itu semua aku tahu dari chating aku dengan kakak mu. Itulah sepenggal awal mula perkenalan kita, Ternyata dunia maya ampuh, mampu mengetarkan hatiku. Merontokkan sayap-sayapku. Dan membuat bibirku kelu untuk hanya sekedar mengucap namamu. Sehari dua kali lebih aku mampu mengucap namamu sebelum hari itu. Namun  sekarang cukup sekali atau bahkan tak lagi aku menyebut namamu. Kamu benar-benar beda. Aku tak pernah mengenal yang lain seperti aku mengenalmu. Perkenalan yang kurasa unik dan juga menggelitik.
Salahkah aku jika sempat memiliki rasa itu?
Salahkah aku yang mencoba memendam rasa itu?
Semoga rasa itu hanya sementara saja hadir. Setelah ada yang lain, aku harap kau normal lagi dalam dadaku, tidak memberontak meminta kasih. Semoga bayangan mayamu itu lekas jadi bayangan nyata dalam hidupku. Nyata kehadiranmu sebagai seorang sahabat saja tentunya. Aku akan menormalkan hatiku lagi. Aku akan membuang racun yang sempat aku telan. Aku bahkan tertawa sendiri. Kenapa? Karena aku serasa menikmati racun itu. Baru kali ini ada racun yang terasa nikmat. Aku masih waras, aku belum gila. Aku merasa senang, hadirku kau anggap benar-benar nyata dalam hidupmu.
“Semoga kamu bahagia disana. Amin.” Kado sepesial di HARI NATAL mu dariku, sahabat dalam bayang kaca mata mayamu.


Yogyakarta 24 Desember 2010/ 18.25

Rendy Andromeda
Thanks to Miss (E) dan semua sahabat-sahabatku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar